Relevansi Pendidikan dengan Perkembangan Zaman
Jauh sebelum Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini, Simaklah apa yang dilaporkan oleh Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl dalam bukunya The Accelerated Learning for the 21st Century:
- Bank-bank komersial dan perusahaan-perusahaan simpan-pinjam di Amerika Serikat (pada 1997) telah mem-PHK 300.000 orang dalam waktu lima tahun terakhir –dan pada akhir abad ke-20, 700.000 jenis pekerjaan akan menghilang. Jumlah itu sama dengan 30% dari seluruh angkatan kerja. Perusahaan-perusahaan asuransi juga mengikuti jejak yang sama. “Empat puluh persen pekerja asuransi akan hengkang dari pekerjaannya dalam jangka lima tahun ke depan,” demikian berita utama dalam The Times (London).
- AT&T mengganti 6.000 operator jarak jauh (dan 400 pekerjaan manajerial) karena teknologi mengenali-suara. Selama sepuluh tahun, 40% pekerja telah dilepas, sementara itu sambungan telepon justru meningkat 50%. Bisnis telekomunikasi, secara keseluruhan, telah menghapus 180.000 jenis pekerjaan dalam waktu delapan tahun.
- Lebih dari 40.000 pegawai pos Amerika Serikat menjadi ‘menganggur’ sejak teknologi sight-recognition (mengenali-penglihatan) diperkenalkan enam tahun sebelumnya.
- Perdagangan ritel akan mengalami perubahan mendasar dengan munculnya “jalan raya” informasi. Seiring dengan datangnya abad TV interaktif, Anda bisa menyaksikan film yang ditransmisikan melalui sambungan telepon. Fenomena itu berarti akan terhapusnya toko-toko rental video, dan ditutupnya perusahaan-perusahaan penduplikasi yang memasok video bagi toko-toko rental tersebut. Dan, tentu saja, melalui TV interaktif Anda dapat membeli banyak barang kebutuhan Anda langsung dari pabriknya sehingga memotong distribusi pemasaran.
Dan kemudian krisis itu masih terus berlanjut hingga hari ini, dan bukan itu saja, indonesiah malah mulai merasakan krisis yang terus menghantam perekonomian dunia hari ini................
Mari kita menghela nafas sejenak. Apa makna semua itu bagi kita dan anak-anak kita? Adakah “sisi baik” dan juga “sisi buruk” dari visi tentang dunia dengan jumlah penduduk lebih banyak namun pekerjaan lebih sedikit? Apakah implikasi bagi masa depan Anda sebagai seorang pelaku pembelajaran? Bagaimana kita seharusnya mendidik anak-anak kita dari sudut pandang pasaran kerja yang kian menyusut?”.
Saya ingin mengajak civitas akademika untuk menambah pertanyaan ini: Apakah pola pendidikan yang kita ajarkan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan mereka hadapi nanti ? Bagaimanakah mereka harus mengubah keterampilan dan pengetahuan mereka sehingga sesuai dengan perubahan-perubahan besar yang terjadi di seluruh dunia ?.
Sangat ironis kalau kita menghabiskan waktu untuk memperoleh keterampilan dalam pekerjaan yang segera ketinggalan zaman begitu anak didik kita memasuki dunia kerja. Sia-sialah biaya dan waktu yang telah dihabiskan. Sia-sia jugalah kurikulum yang telah begitu bagus kita rumuskan.
Perubahan besar-besaran yang terjadi di sekitar kita bukan hanya menuntut kita untuk meninjau kurikulum, tetapi juga mendesak kita untuk mempersiapkan anak didik kita bertarung dalam sebuah revolusi.
To..be.. Continued.. :)
- Bank-bank komersial dan perusahaan-perusahaan simpan-pinjam di Amerika Serikat (pada 1997) telah mem-PHK 300.000 orang dalam waktu lima tahun terakhir –dan pada akhir abad ke-20, 700.000 jenis pekerjaan akan menghilang. Jumlah itu sama dengan 30% dari seluruh angkatan kerja. Perusahaan-perusahaan asuransi juga mengikuti jejak yang sama. “Empat puluh persen pekerja asuransi akan hengkang dari pekerjaannya dalam jangka lima tahun ke depan,” demikian berita utama dalam The Times (London).
- AT&T mengganti 6.000 operator jarak jauh (dan 400 pekerjaan manajerial) karena teknologi mengenali-suara. Selama sepuluh tahun, 40% pekerja telah dilepas, sementara itu sambungan telepon justru meningkat 50%. Bisnis telekomunikasi, secara keseluruhan, telah menghapus 180.000 jenis pekerjaan dalam waktu delapan tahun.
- Lebih dari 40.000 pegawai pos Amerika Serikat menjadi ‘menganggur’ sejak teknologi sight-recognition (mengenali-penglihatan) diperkenalkan enam tahun sebelumnya.
- Perdagangan ritel akan mengalami perubahan mendasar dengan munculnya “jalan raya” informasi. Seiring dengan datangnya abad TV interaktif, Anda bisa menyaksikan film yang ditransmisikan melalui sambungan telepon. Fenomena itu berarti akan terhapusnya toko-toko rental video, dan ditutupnya perusahaan-perusahaan penduplikasi yang memasok video bagi toko-toko rental tersebut. Dan, tentu saja, melalui TV interaktif Anda dapat membeli banyak barang kebutuhan Anda langsung dari pabriknya sehingga memotong distribusi pemasaran.
Dan kemudian krisis itu masih terus berlanjut hingga hari ini, dan bukan itu saja, indonesiah malah mulai merasakan krisis yang terus menghantam perekonomian dunia hari ini................
Mari kita menghela nafas sejenak. Apa makna semua itu bagi kita dan anak-anak kita? Adakah “sisi baik” dan juga “sisi buruk” dari visi tentang dunia dengan jumlah penduduk lebih banyak namun pekerjaan lebih sedikit? Apakah implikasi bagi masa depan Anda sebagai seorang pelaku pembelajaran? Bagaimana kita seharusnya mendidik anak-anak kita dari sudut pandang pasaran kerja yang kian menyusut?”.
Saya ingin mengajak civitas akademika untuk menambah pertanyaan ini: Apakah pola pendidikan yang kita ajarkan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan mereka hadapi nanti ? Bagaimanakah mereka harus mengubah keterampilan dan pengetahuan mereka sehingga sesuai dengan perubahan-perubahan besar yang terjadi di seluruh dunia ?.
Sangat ironis kalau kita menghabiskan waktu untuk memperoleh keterampilan dalam pekerjaan yang segera ketinggalan zaman begitu anak didik kita memasuki dunia kerja. Sia-sialah biaya dan waktu yang telah dihabiskan. Sia-sia jugalah kurikulum yang telah begitu bagus kita rumuskan.
Perubahan besar-besaran yang terjadi di sekitar kita bukan hanya menuntut kita untuk meninjau kurikulum, tetapi juga mendesak kita untuk mempersiapkan anak didik kita bertarung dalam sebuah revolusi.
To..be.. Continued.. :)
Setuju broo semuanya harus dimulai dari diri kita dulu
BalasHapushehe... artikelnya bagus deh.. ajarin cara nulis artikel dong
BalasHapussudah pembawaan dari zaman penjajahan sih cara berfikir kita ini..
BalasHapusseeppp....irma artikel nya keren ih....^^
BalasHapussemoga semua nya segera membaik....
BalasHapusSetuju pak kita harus persiapkan pendidikan kita dengan pemanfaatan TIK (Teknoogi Informasi Komputer) secara maksimal di sekolah-sekolah
BalasHapus=)) ada apakah dgn pendidikan kita bro....:))
BalasHapusguru aja ada yang perkosa murid sampe hamil.. ~x(~x(~x(
BalasHapusI hope more better next year,, menggugah juga tulisannya bro..
BalasHapusartikelnya bagus, thanks
BalasHapusPendidikan dimulai dari disiplin masing2 individu brow...
BalasHapus